Friday, 8 May 2015

Sekilas tentang Kisah Hidup Evi Masamba



MASAMBA, BONEBER1--Salah satu finalis Dangdut Akademi 2 atau D2 Academy adalah Evi Anggraini atau lebih dikenal dengan sebutan Evi Masamba. Usut punya usut, Evi merupakan peserta dari daerah yang bernama Masamba yang terletak di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Gadis kelahiran Mei 1991 silam lalu itu berasal dari keluarga dengan garis ekonomi pas-pasan. Kontestan yang dikenal rendah hati dan periang ini ternyata sejak kecil sudah mengalami penderitaan, sejak kecil ia ditinggal oleh ibu kandungnya yang pergi merantau. Ayah kandungnya pun jarang sekali bertemu, ia menuturkan kalau dirinya hanya sebulan atau dua bulan ketemu sang ayah.

Sang neneklah yang mengasuh Evi dari sejak kecil hingga sekarang, dimana Evi seudah berumur 24 tahun. Nenek Evilah menjadi "orangtuanya", kasih sayang dai seorang ibu pun didapat dari sang nenek.

Ternyata Evi sudah 18 tahun tidak bertemu dengan ibunda tercinta, dimana sang ibu kini berada di pulau Kalimatan bersama suaminya atau ayah tiri Evi. Usut punya usut, alasan Evi ikut audisi Dangdut Akademi 2 bukan untuk terkenal atau dikenal banyak orang, tapi diluar dugaan, niat Evi ikut di ajang kontes penyanyi dangdut milik Indosiar itu sangat mulia dan sangat simpel yakni hanya ingin bertemu dengan ibundanya tercinta. Evi berpikir, jika ia lolos di D2 Academy ini, berharap ibundanya bisa melihatnya di TV dan ingin segera bertemu dengan beliau yang sudah belasan tahun tak bertemu. Dan akhirnya cita-cita Evi terwujud dan berhasil dengan ketemu sang mama.

Peserta yang dikenal memiliki hati bersih ini juga memiliki cita-cita atau nazar yang tak kala mulia. Ia pernah berjanji ingin menaikkan Sang Nenek tercinta ke tanah suci Mekkah. Jika tak ada aral yang melintang, cita-cita wanita yang memiliki kulit eksotis itu akan segera terwujud. Pasalnya, sudah beberapa orang yang menjanjikan akan menaikkan nenek dan adik Evi. Kakak kandung Rafli itu merupakan finalis Dangdut Akademi 2 yang memiliki progres yang sangat cepat dan maju.

Bayangkan, pertama kali berada di panggung D2 Academy memakai sepatu hak tinggi tidak bisa, cara berdiri dan jalannya masih ngangkang, seiring berjalannya waktu, Evi yang mau belajar dengan keras, memiliki ambisi yang terarah. Kini Evi sudah mulai memetik buah dari kerja kerasnya. Ibarat kata, Evi adalah from zero to hero.

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com