Sunday 21 December 2014

Awas Virus! Jangan Klik Video Gadis Mabuk Di Facebook !!!

JAKARTA, BONEBER1.COM--Video dengan adegan vulgar kembali jadi alat penyebaran malware melalui situs media sosial Facebook. Tautan video yang cukup mengundang keingintahuan tersebut pun sudah ramai beredar di jejaring sosial tersebut. Menanggapi penyebaran malware termasuk tautan 'Gadis Mabuk Setelah Pesta' yang baru-baru ini ramai di Facebook, pihak facebook di Indonesia mengaku secara aktif mendeteksi virus yang telah ditemukan pada perangkat pengguna. Pihaknya juga diakui telah berupaya menyediakan prosedur penyelamatan dan perbaikan yang dapat dilakukan sendiri oleh para pengguna, termasuk Scan-And-Repair malware scan. Perwakilan Facebook Ayudha Ghora Dhira dari Weber Shandwick Indonesia mengatakan, para pengguna Facebook dapat melakukan pemeriksaan di on.fb.me/AVCheckpoint. "Sebagai tambahan, pengguna juga dapat melaporkan spam-spam yang mereka temukan di Facebook dengan meng-klik tanda panah yang ada di pojok kanan atas postingan terkait atau mem-forward email phishing ke phish@fb.com," kata Ghora, Dikatakan lebih lanjut, Facebook akan terus berupaya untuk menghalau tautan-tautan berbahaya, dengan bantuan dari 15 perusahaan anti-virus. Dari tools-tools yang dikembangkan oleh tim teknis untuk menghalau spam dan tautan berbahaya, Facebook juga telah mendedikasikan satu tim khusus yang mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab terhadap spam, dan bekerja sama dengan tim kuasa hukum untuk memastikan mereka mendapatkan konsekuensi dan ganjaran yang setimpal. Keberadaan penyebaran program jahat itu disampaikan oleh perusahaan keamanan jaringan, Vaksincom, Sabtu (13/12/2014). Pancingannya adalah video dengan judul "Gadis Mabuk Setelah Pesta" dengan preview gambar video, seakan dari YouTube, yang menunjukkan seorang gadis mabuk dalam pose vulgar. Malware ini sendiri tampaknya tidak akan membahayakan akun Facebook korbannya. Namun, menurut Alfons Tanujaya, analis Vaksincom, malware tersebut dapat membuat malu para korbannya. Apabila terkena malware ini, akun Facebook korban secara otomatis akan melakukan posting gambar "gadis mabuk ini". Tidak itu saja, posting tersebut akan di-tag ke teman-teman yang ada di akun Facebook korban. "Hal yang sangat memalukan karena gambar yang ditampilkan cukup vulgar dan secara periodik malware ini akan melakukan posting sendiri di wall Facebook Anda," ungkap Alfons. "Extension" berbahaya Awalnya, malware "gadis mabuk" ini, kata Alfons, diperkirakan akan cepat menghilang dari Facebook. Tim keamanan Facebook biasanya akan bergerak cepat untuk menghapus program-program berbahaya di situs tersebut. Anehnya, "gadis mabuk" ternyata tidak hilang juga setelah satu minggu. Menurut Alfons, biasanya 3 x 24 jam kasus seperti ini sudah selesai diatasi. "Posting pertama yang terdeteksi Vaksincom adalah tanggal 3 Desember 2014 dan anehnya sampai tanggal 10 Desember 2014, posting-an tersebut masih 'eksis'," ungkap Alfons. Setelah melakukan serangkaian pengujian, Vaksincom akhirnya mendapatkan "rahasia kesaktian" dari malware tersebut. Ternyata, program jahat ini menggunakan Google Chrome Extension. Hebatnya, kelihatannya extension Google Chrome ini memiliki lebih dari satu versi dan saat ini ekstensi yang beredar adalah versi kedua dengan nama "Atas Berita". Situs tersebut memiliki desain mirip dengan YouTube. Dalam situs ini, korban akan diminta untuk memasang sebuah plugin bernama "Atas Berita" untuk menonton video tersebut. Nah, plugin "Atas Berita" inilah yang menjadi "penjahat utama" dalam kasus malware ini. "Rupanya di sinilah rahasia kesaktian 'gadis mabuk' yang mampu melakukan posting menggunakan akun Facebook dari korbannya karena ekstensi ini memiliki hak untuk 'membaca dan mengubah semua data Anda di situs web yang dikunjungi'," tulis Alfons. Cara paling mudah untuk terhindar dari masalah ini adalah dengan tidak mengklik tautan "gadis mabuk" di Facebook. Cara lainnya adalah dengan menghapus ekstensi Atas Berita di Google Chrome. "Karena itu, supaya akun FB Anda tidak dijadikan ajang selfie oleh 'gadis mabuk', segera uninstall ekstensi Chrome yang menjadi biang keladi tersebut," tutup Alfons.

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com