PNS Perempuan Setuju Pengurangan Jam Kerja

WATAMPONE, BONEBER1 -- Wacana pengurangan jam kerja bagi perempuan yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla selasa (25/11), kemudian MenPAN-RB Yuddi Chisnandi menyampaikan, untuk sementara kebijakan pengurangan jam kerja perempuan ini baru ditujukan untuk PNS Perempuan saja. Wacana tersebut mendapat respon positif dari PNS perempuan yang bertugas di Kota kelahiran Wapres RI yakni Watampone. Hal itu terungkap ketika Boneber1.com mewawancarai sejumlah PNS perempuan, Rabu (3/12).

 "kalau saya sih setuju saja, karena memang kita perempuan terlalu berat kerjanya. Kalau di rumah kan, kita harus mengurusi segala kebutuhan suami dan anak, Jadi jika dikurangi jam kerjanya, kita punya banyak waktu untuk mengurusi terutama mengurusi anak. kebijakan ini tujuannya kan mengarah ke situ. Meskipun dengan kondisi sekarang, waktunya pun sebenarnya masih cukup," kata Tifa Armanusa SH yang kesehariannya menjabat Kepala Bidang Pembukuan dan Pelaporan Dinas Pendapatan daerah (Dispenda) Kabupaten Bone.

 Menurutnya, jika kebijakan ini berlaku, Profesionalitas PNS perempuan harus meningkat, tidak bermalas malasan dan kedisiplinan harus tetap terjaga. "yang penting jika ini berlaku, jangan ada lagi pns yang datang terlambat karena sudah masuk agak siang, siapa tahu masuknya sudah agak siang, ditambah-tambah lagi, tidak bekerja mi itu karena pulang juga cepat. Kinerjanya harus juga konsisten dan tetap profesional, jangan sampai terjadi penurunan kinerja karena itu," ungkapnya. Senada dengan tifa, Salah satu PNS perempuan, staf pegawai RSUD Tenriawaru Watampone mengungkapkan, persetujuannya dengan wacana pengurangan jam kerja bagi PNS perempuan.

"setuju dong, karena kita perempuan banyak yang mau diurus dirumah, antar anak kesekolah, siapkan sarapan untuk suami dan anak dan lain-lainnya. Baguslah kalau ada wacana begitu," ungkap Staf Pegawai RSUD Tenriawaru yang tidak ingin dipublikasikan namanya.