RSUD Tenriawaru |
"Pelayanan Bpjs disini berjalan seperti dulu, baik-baik saja, tidak ada kendala dalam pelayanan BPJS ini. Karena Askes itu kan menjadi Bpjs sekarang, jadi dilayani seperti dulu yang masih bernama askes. Jadi kalau ada masyarakat datang dengan kartu jamkesmas, maka pihak rumah sakit melayani dengan Bpjs," terang Ramly sambil tersenyum. Lanjutnya, awal-awal berlakunya BPJS ini di bulan Januari lalu, memang menemui sedikit protes dengan adanya aduan-aduan pasien BPJS terkait tarif atau biaya.
"awal-awalnya bulan Januari, Februari 2014, banyak orang yang mempertanyakan, karena dia sudah tahu beralih ke BPJS, ada kaget tiba-tiba membayar mahal, kenapa saya bayar mahal? tapi sebaliknya ada juga kaget karena tidak membayar sama sekali karena gratis. kenapa itu terjadi karena tarif dalam BPJS itu dipaket makanya disebut tarif per paket. Maksudnya satu penyakit itu ditetapkan satu paket, penyakit tipes misalnya,obat yang diberikan ada listnya, tindakan yang bisa diberikan ada listnya, akomodasi biaya (perawatan, ruang inap) di rumah sakit ada listnya, apakah pasien itu di kelas III atau lainnya, ada daftarnya. Total nilai tarif ada nominal yang tercantum, sehingga ketika melebihi itu, maka itulah tanggung pasien yang bersangkutan. dia harus bayar sendiri, kalau tidak lebih dari itu, maka gratis," tutur alumni Unhas ini.
Ia menambahkan, pelayanan pasien di rumah sakit tempatnya bekerja, konsisten melakukan pelayanan dengan baik pada setiap pasien, baik itu pasien BPJS maupun pasien lainnya dengan melakukan pelayanan sesuai prosedur yang berlaku.
0 komentar:
Post a Comment