PONRE, BONEBER1.COM--Dalam rangka reses, salah satu anggota DPRD Propinsi Sulsel Komisi B dari fraksi PKS, Muhammad Taslim Tamang bertemu kelompok Tani Di Dusun Bolli, Desa Bolli, Kec. Ponre, Sabtu (24/1/15) malam. Dalam acara tersebut, dihadiri Kepala Dinas Peternakan Kab. Bone, Drh. Aris Handono, Camat Ponre, Muh. Iqbal SP, MM, Kepala Desa Bolli, Andi Najamuddin, Ketua TP PKK Kec Ponre, dan Ketua TP PKK Desa Bolli serta puluhan warga Desa Bolli. Acara tersebut dimulai Pukul 19:00 dan berakhir pukul 22:00.
Dalam sambutannya, Taslim, menjelaskan, dirinya berada di Komisi B yaitu Ekonomi yang membidangi pertanian, peternakan, perikanan, perisdustrian, perdagangan dan koperasi. Ia juga mengakui beban berat berada di pundaknya sebagai anggota DPRD Propinsi Sulsel dalam rangka menyalurkan setiap aspirasi masyarakat. Serta menjelaskan tujuan acara itu yakni untuk menyerap aspirasi warga sebagai bahan pembahasan di DPRD untuk menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat nantinya.
"Sebenarnya menjadi anggota dewan itu memang berat bebannya, karena pasti kita berharap kepada kami, kepada saya khususnya bagaimana caranya aspirasi yang disampaikan itu bisa disalurkan, seperti ada butuh jalan tani, traktor, pengairan, peternakan. macam-macam dan apalagi saya berada di komisi yang banyak menangani masalah itu. Cuman ada yang harus kita(warga) harus penuhi yaitu bentuk kelompok tani, jika sudah maka harus diaktifkan kembali. Karena mulai sekarang kita harus bekerja berkelompok. Karena bantuan itu tidak bisa diberikan secara individual, tapi harus berkelompok," kata Taslim.
Lanjutnya, selama kegiatan reses, Ia berusaha bertemu kelompok tani untuk mengumpulkan data kelompok tani tersebut untuk dibawa ke Makassar, jika belum terbentuk maka akan membentuk kelompok tani dengan tujuan anggota kelompok tani itu didaftarkan sebagai penerima bantuan. Dalam acara itu, Ia juga membentuk satu kelompok tani yang bergerak di bidang peternakan sebagai contoh.
Selain itu, Kepala Dinas Peternakan Kab. Bone, Drh. Aris Handono menjelaskan beberapa program Disnak Kab. Bone seperti inseminasi buatan, sinkronisasi birahi dan kawin suntik lahir kembar. Dan ia juga menyoroti masih banyak peternak di Bone yang masih menggunakan cara ternak sapi tradisional, yang hasilnya kurang efektif. "Pada malam hari kami diundang dalam rangka temu konstituen dan untuk menjelaskan beberapa program Disnak. Pertama, program inseminasi buatan, kemudian program yang kedua yakni sinkronisasi birahi, kemudian di 2015 ini, Disnak akan melakukan kawin suntik lahir kembar," terang Aris.
Dalam sambutannya, Taslim, menjelaskan, dirinya berada di Komisi B yaitu Ekonomi yang membidangi pertanian, peternakan, perikanan, perisdustrian, perdagangan dan koperasi. Ia juga mengakui beban berat berada di pundaknya sebagai anggota DPRD Propinsi Sulsel dalam rangka menyalurkan setiap aspirasi masyarakat. Serta menjelaskan tujuan acara itu yakni untuk menyerap aspirasi warga sebagai bahan pembahasan di DPRD untuk menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat nantinya.
"Sebenarnya menjadi anggota dewan itu memang berat bebannya, karena pasti kita berharap kepada kami, kepada saya khususnya bagaimana caranya aspirasi yang disampaikan itu bisa disalurkan, seperti ada butuh jalan tani, traktor, pengairan, peternakan. macam-macam dan apalagi saya berada di komisi yang banyak menangani masalah itu. Cuman ada yang harus kita(warga) harus penuhi yaitu bentuk kelompok tani, jika sudah maka harus diaktifkan kembali. Karena mulai sekarang kita harus bekerja berkelompok. Karena bantuan itu tidak bisa diberikan secara individual, tapi harus berkelompok," kata Taslim.
Lanjutnya, selama kegiatan reses, Ia berusaha bertemu kelompok tani untuk mengumpulkan data kelompok tani tersebut untuk dibawa ke Makassar, jika belum terbentuk maka akan membentuk kelompok tani dengan tujuan anggota kelompok tani itu didaftarkan sebagai penerima bantuan. Dalam acara itu, Ia juga membentuk satu kelompok tani yang bergerak di bidang peternakan sebagai contoh.
Selain itu, Kepala Dinas Peternakan Kab. Bone, Drh. Aris Handono menjelaskan beberapa program Disnak Kab. Bone seperti inseminasi buatan, sinkronisasi birahi dan kawin suntik lahir kembar. Dan ia juga menyoroti masih banyak peternak di Bone yang masih menggunakan cara ternak sapi tradisional, yang hasilnya kurang efektif. "Pada malam hari kami diundang dalam rangka temu konstituen dan untuk menjelaskan beberapa program Disnak. Pertama, program inseminasi buatan, kemudian program yang kedua yakni sinkronisasi birahi, kemudian di 2015 ini, Disnak akan melakukan kawin suntik lahir kembar," terang Aris.
0 komentar:
Post a Comment