PONRE, BONEBER1.COM--Tak bisa dipungkiri, ada sejumlah "Wakil Rakyat", entah itu dari DPR RI, DPRD Provinsi atau DPRD Kab/Kota yang terkesan kacang lupa kulitnya. Pada saat Caleg, Dia begitu dekat dengan masyarakat, Namun ketika Ia sudah terpilih berbalik arah menjauh dari masyarakat dengan berbagai alasan dan hal tersebut sudah menjadi rahasia umum di dalam kehidupan masyarakat.
Tak ingin seperti kacang lupa dengan kulit, H. Syahrir SE, Salah satu Anggota DPRD Provinsi Sulsel Periode (2014-2019) yang duduk di Komisi II itu mengaku, dirinya lebih suka mendatangi kegiatan yang sifatnya tidak formal, dimana kegiatan tersebut dirinya bisa berbaur langsung dan lebur dengan masyarakat.
"Saya lebih suka datang di kegiatan seperti ini ketimbang acara-acara formal, acara kerja bakti seperti ini kan tidak formal, saya bisa berbaur langsung dengan masyarakat setempat, berinteraksi dengan para warga, mendengar keluhan-keluhannya, mungkin saya bisa memberikan bantuan minimal memberikan solusi-solusi dari permasalahan tersebut. Jadi kalau saya ada di Bone, ada undangan seperti ini, pasti saya hadir di acara itu jika tidak ada berhalangan," ucap H. Syahrir, saat ditemui di Desa Mattampae ketika menghadiri kerja bakti pembersihan cagar budaya sumur Arajang'e, beberapa hari yang lalu.
Lanjutnya, jabatan yang diembannya sekarang merupakan amanah masyarakat yang dipercayakan kepada dirinya. "Saya menjadi anggota DPRD kan berkat masyarakat dan jabatan ini hanya bersifat sementara dan suatu saat kembali juga ke masyarakat. Jabatan ini suatu saat dimintai pertanggung jawaban, entah itu di dunia ini, lebih-lebih diakhirat nanti," ungkap suami dari Hj. Suhartiani, SKM, M.Kes itu.
Ia juga menceritakan, lebih suka berpakaian celana pendek dan baju kaos dalam berinteraksi dengan masyarakat, agar masyarakat tidak segan bergaul dengan dirinya. "Saya pakai celana pendek dan baju kaos seperti ini, agar masyarakat tidak segan menyapa saya, karena ada pengalamanku, waktu itu saya pergi ke acara di daerah Ajangale dengan pakaian celana panjang dan baju kemeja, ada anak muda di sana, jika saya mendekati, dia menjauh, ternyata dia segan dan takut, jadi mulai itu saya biasa pakaian seperti ini, tapi pakaian formal selalu tersedia di mobil jika suatu saat harus memakai pakaian begitu," pungkasnya.
Tak ingin seperti kacang lupa dengan kulit, H. Syahrir SE, Salah satu Anggota DPRD Provinsi Sulsel Periode (2014-2019) yang duduk di Komisi II itu mengaku, dirinya lebih suka mendatangi kegiatan yang sifatnya tidak formal, dimana kegiatan tersebut dirinya bisa berbaur langsung dan lebur dengan masyarakat.
"Saya lebih suka datang di kegiatan seperti ini ketimbang acara-acara formal, acara kerja bakti seperti ini kan tidak formal, saya bisa berbaur langsung dengan masyarakat setempat, berinteraksi dengan para warga, mendengar keluhan-keluhannya, mungkin saya bisa memberikan bantuan minimal memberikan solusi-solusi dari permasalahan tersebut. Jadi kalau saya ada di Bone, ada undangan seperti ini, pasti saya hadir di acara itu jika tidak ada berhalangan," ucap H. Syahrir, saat ditemui di Desa Mattampae ketika menghadiri kerja bakti pembersihan cagar budaya sumur Arajang'e, beberapa hari yang lalu.
Lanjutnya, jabatan yang diembannya sekarang merupakan amanah masyarakat yang dipercayakan kepada dirinya. "Saya menjadi anggota DPRD kan berkat masyarakat dan jabatan ini hanya bersifat sementara dan suatu saat kembali juga ke masyarakat. Jabatan ini suatu saat dimintai pertanggung jawaban, entah itu di dunia ini, lebih-lebih diakhirat nanti," ungkap suami dari Hj. Suhartiani, SKM, M.Kes itu.
Ia juga menceritakan, lebih suka berpakaian celana pendek dan baju kaos dalam berinteraksi dengan masyarakat, agar masyarakat tidak segan bergaul dengan dirinya. "Saya pakai celana pendek dan baju kaos seperti ini, agar masyarakat tidak segan menyapa saya, karena ada pengalamanku, waktu itu saya pergi ke acara di daerah Ajangale dengan pakaian celana panjang dan baju kemeja, ada anak muda di sana, jika saya mendekati, dia menjauh, ternyata dia segan dan takut, jadi mulai itu saya biasa pakaian seperti ini, tapi pakaian formal selalu tersedia di mobil jika suatu saat harus memakai pakaian begitu," pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment