“Film dokumenter dan berbagai bentuk film lainnya menjadi wadah aktualisasi ide dan kreasi para pemuda yang unik dan menantang,” kata Didy Habil, Sutradara film “Mustika Basyo Bokong” yang menjadi film yang lagi trend di kalangan siswa, pemuda dan mahasiswa di Bone bagian selatan khususnya di Palattae, Kec. Kahu.
Menurut Didy yang juga pencipta ide cerita ini, upaya pembuatan film-film fiksi-non fiksi yang bersifat dokumenter seharusnya diapresiasi. "Upaya itu harus terus digalakkan, apalagi dengan ini kita bisa mengarahkan pemuda untuk kreatif dan tidak terjerumus dengan pergaulan yang salah," ujarnya silaturahmi di rumah salah satu awak media.
Film pendek ini menyinggung tema-tema kehidupan, misalnya yang lagi marak yaitu batu permata. Diawal cerita Aso meminjam uang kepada Pg. Beddu, karena tidak bisa mengembalikan utang akhirnya ia mengambil batu mustika sahabat kentalnya yang merupakan warisan turun menurun untuk dijadikan pengganti. Tapi, belum sempat menolong istrinya yang ditawan Beddu. Aso tewas secara tidak sengaja saat sahabatnya meminta kembali batu tersebut. Beberapa puluh tahun kemudian batu ini akhirnya kembali kepada keturunan yang berhak. Disinilah cerita makin menarik, bagaimana batu tersebut menjadi rebutan, dan singkat cerita akhirnya arwah Aso turun tangan untuk mengembalikan batu mustika kepada yang berhak.
Affandy, S.Sos yang turut mendampingi Didy Habil, A. Aldy T, A. Naquib, dan A. Dede, mengatakan, ini adalah upaya pemberian ruang apresiasi dan sosialiasi terhadap para pemuda. “Sangat diharapkan sekali dukungan dari pemerintah khususnya Pemkab Bone dalam memanfaatkan potensi kami para pemuda di Kabupaten Bone," tutur Affandy.
copas Di Koran Tribun Bone..... silahkan tampilkan sumber beritanya....
ReplyDelete