Saturday 21 March 2015

Tudang Sipulung Sebagai Wadah Mencari Solusi

PONRE, BONEBER1.COM--Dalam rangka mencari titik tengah sekaligus menampung dan mengakomodir aspirasi dan keluhan para petani, khususnya yang berdomisili di Desa Bolli, Kecamatan Ponre, Kab. Bone, terkait instruksi pemerintah yang menganjurkan petani agar memakai tanam secara pindah pada masa bercocok tanam nantinya. Hal tersebut direspon Pemerintah Desa Bolli untuk membuat suatu wadah yang berlabel Tudang Sipulung yang diharapkan melahirkan solusi-solusi jitu bagi kedua belah pihak.

Sebelumnya, Pemerintah Desa Bolli bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Ponre akan menggelar Tudang Sipulung yang dijadwalkan pada Rabu, 25 Maret 2015. Namun, kegiatan tersebut diundur pada Ahad, 29 Maret mendatang. Tujuan dari acara itu, tak lain dan tak bukan untuk memberikan penjelasan dan mendengarkan keluhan petani, sekaligus sebagai wadah untuk berdiskusi dalam mencari solusi terbaik terkait permasalahan pro kontranya tanam pindah di tengah-tengah masyarakat petani.

Jafar selaku Kepala Dusun Lawari, Desa Bolli menginstruksikan, agar semua petani yang keberatan atau ingin menanyakan sesuatu hal yang masih belum jelas terkait program tanam pindah, agar hadir dan berpartisipasi dalam Tudang Sipulung itu yang akan digelar di tepi Sungai PonglonraE, Dusun Padang Loang.

"Saya harap kepada seluruh petani di Desa Bolli untuk datang ke Tudang Sipulung itu, disana kita akan berdiskusi masalah tanam pindah itu. Mungkin masa ada belum jelas tentang tanam pindah itu. Jadi, bagi petani sangat diharapkan untuk hadir untuk mencari solusi untuk kita semua," ujarnya saat menyampaikan perihal acara Tudang Sipulung dihadapan para jamaah sholat Jum'at, Kemarin.

Tak bisa dipungkiri, tak sedikit petani yang memprotes dan mempertanyakan kebijakan pemerintah tersebut. Menurut sejumlah petani, harusnya kebijakan tanam pindah itu harusnya selektif dan hanya peruntukkan bagi warga yang memiliki areal persawahan dengan irigasi yang baik. Sehingga, bagi mereka tidak sulit untuk mengimplementasikan perintah tanam pindah itu. dikarenakan kebutuhan air untuk menanam secara pindah tercukupi.

Berbeda halnya bagi "pa'galung" sebutan petani dalam bahasa Bugis, yang hanya memiliki areal persawahan tadah hujan. Dimana persawahan seperti itu hanya mengandalkan intensitas air hujan yang tak menentu. Kemudian, petani juga menyoroti masalah ketersediaan pupuk harus juga menjadi perhatian serius dan prioritas Pemerintah Kab. Bone.

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com