.JPG)
PONRE, BONEBER1.COM--Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) menggelar penyuluhan hukum yang bertempat di Aula Kantor Camat Ponre yang berlokasi di Desa Pattimpa, Rabu, (28/1/15). Tujuan dari acara sosialisasi hukum itu, yakni upaya mewujudkan masyarakat memiliki budaya yang sadar akan hukum.
Acara tersebut dihadiri oleh Camat Ponre, Muh. Iqbal SP, MM, Kades Pattimpa, Herkiswanto, Kades Poleonro, Andi Ahmad Saleh Arjan, Kades Bolli, Andi Najamuddin, dan para kepala dusun serta puluhan tokoh masyarakat.
Drs. Andi Amrullah Zubair, SH, MH didaulat menjadi pemateri dari penyuluhan hukum itu dengan mengambil topik sengketa pertahanan. Dalam penjelasannya, Andi Amrullah mengutarakan, ada tiga kelompok masyarakat dalam pemahaman hukum, pertama, masyarakat cerdas adalah masyarakat yang memahami hukum dan melaksanakan hukum dengan baik. Kedua, masyarakat yang antara mengetahui atau tidak dengan hukum, dan ketiga yakni masyarakat yang tahu hukum tapi, tidak melaksanakan hukum itu.
Menyangkut persengketaan tanah tersebut, menurutnya, ada beberapa penyebab timbulnya sengketa atas tanah tersebut, antara lain masih rendahnya akan kepahaman masyarakat akan hukum pertanahan, lemahnya koordinasi antar instansi yang terkait di bidang pertanahan dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk tertib administrasi dalam hal pengadaan surat menyurat tanah, tertib administrasi di perkantoran pemerintaran desa mengenai kearsipan dokumen surat-surat tanah busuk, sehingga dimasA mendatang terjadi perkara, misalnya, satu objek tanah diklaim kepemilikan oleh dua pihak atau lebih, serta ada oknum yang menerbitkan surat-surat tanah tanpa melalui prosedur yang seharusnya.
Selaku Camat Ponre, Muh. Iqbal SP, MM, mengungkapkan, acara tersebut sangat bermanfaat dan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang berbudaya sadar hukum agar tercipta ketertiban dalam masyarakat. "Sangat bermanfaat, karena ternyata hukum itu sangat diperlukan ditengah-tengah masyarakat, agar terjaga ketertiban dan keamanan. Tanpa hukum saya kira, kehidupan kita tidak akan seperti ini. Selama saya memimpin, tidak ada sengketa tanah yang saya gantung, ada tiga sengketa semua saya selesaikan secara damai," terang Iqbal.
Acara tersebut dihadiri oleh Camat Ponre, Muh. Iqbal SP, MM, Kades Pattimpa, Herkiswanto, Kades Poleonro, Andi Ahmad Saleh Arjan, Kades Bolli, Andi Najamuddin, dan para kepala dusun serta puluhan tokoh masyarakat.
Drs. Andi Amrullah Zubair, SH, MH didaulat menjadi pemateri dari penyuluhan hukum itu dengan mengambil topik sengketa pertahanan. Dalam penjelasannya, Andi Amrullah mengutarakan, ada tiga kelompok masyarakat dalam pemahaman hukum, pertama, masyarakat cerdas adalah masyarakat yang memahami hukum dan melaksanakan hukum dengan baik. Kedua, masyarakat yang antara mengetahui atau tidak dengan hukum, dan ketiga yakni masyarakat yang tahu hukum tapi, tidak melaksanakan hukum itu.
Menyangkut persengketaan tanah tersebut, menurutnya, ada beberapa penyebab timbulnya sengketa atas tanah tersebut, antara lain masih rendahnya akan kepahaman masyarakat akan hukum pertanahan, lemahnya koordinasi antar instansi yang terkait di bidang pertanahan dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk tertib administrasi dalam hal pengadaan surat menyurat tanah, tertib administrasi di perkantoran pemerintaran desa mengenai kearsipan dokumen surat-surat tanah busuk, sehingga dimasA mendatang terjadi perkara, misalnya, satu objek tanah diklaim kepemilikan oleh dua pihak atau lebih, serta ada oknum yang menerbitkan surat-surat tanah tanpa melalui prosedur yang seharusnya.
Selaku Camat Ponre, Muh. Iqbal SP, MM, mengungkapkan, acara tersebut sangat bermanfaat dan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang berbudaya sadar hukum agar tercipta ketertiban dalam masyarakat. "Sangat bermanfaat, karena ternyata hukum itu sangat diperlukan ditengah-tengah masyarakat, agar terjaga ketertiban dan keamanan. Tanpa hukum saya kira, kehidupan kita tidak akan seperti ini. Selama saya memimpin, tidak ada sengketa tanah yang saya gantung, ada tiga sengketa semua saya selesaikan secara damai," terang Iqbal.
0 komentar:
Post a Comment