PONRE, BONEBER1.COM--Ada hal yang menarik dari penyuluhan inseminasi buatan Dinas
Peternakan Kab. Bone di Desa Bolli, Kec. Ponre, beberapa hari yang lalu. Poin
pentingnya adalah Bahwasannya para peternak sapi harus mengubah pola pikirnya jika
ingin mendapatkan hasil yang memuaskan. Dari sistem tradisional hijrah ke sistem
modern yang berbasis teknologi.
Kadisnak Kab. Bone, Drh Aris Handono, mengungkapkan, suatu hal terpenting untuk menghasilkan hasil ternak sapi yang memuaskan, peternak sapi harus merubah pola pikir. "suatu hal yang penting untuk mendapat hasil memuaskan adalah harus mengubah pola pikir para peternak sapi. Sumber daya manusianya harus diperbaiki. Ada hal yang penting, kalau ternak sapi di Bone sudah banyak tapi rata-rata kualitas ternak sapinya kurang bagus, kurus-kurus semua. Karena apa, pola pikirnya masih tradisional, itulah yang kita mau ubah ke depan, ilmu pemeliharaan sapi yang penting. Pelihara 20-30 ekor sapi tapi sapi bugis yang kurus-kurus, lebih baik pelihara 4-5 ekor tapi sapi yang harganya 40 juta-50 juta. Dengan apa bisa kita capai itu, yakni dengan teknologi, salah satunya adalah inseminasi buatan atau kawin suntik. Jadi sudah saatnya beternak sapi berbasis teknologi dan itu merupakan program Pemkab Bone yang sekarang dijalankan," terang Aris.
Lebih lanjut, Kasi Penyuluhan Disnak Kab. Bone, Andi Muhammad Sapri, menjelaskan, ada tiga kunci bagi peternak sapi yang ingin usahanya menghasilkan keuntungan yang memuaskan yakni pertama, sumber daya manusianya harus diubah, pola pikirnya agar bisa mendapat bibit sapi yang baik dengan inseminasi buatan/kawin suntik dengan bibit-bibit sapi impor seperti simental dan limosin dari Australia. Yang kedua, tersedianya makanan sapi baik dan banyak. kemudian yang ketiga, masalah perkandangan, kesehatan dan pemeliharaan.
Menurut Sapri, ada beberapa alasan pentingnya penerapan kawin suntik diantaranya, kurangnya sapi jantan yang besar untuk membuai sapi betina di desa-desa di Kab. Bone, kemudian terjadinya perkawinan sedarah, hal itu yang menyebabkan lahirnya sapi yang kecil, mudah sakit dan pertumbuhan lambat. Makanya salah satu cara untuk memperbaiki mutu dan kualitas ternak sapi di Kab. Bone ini adalah melalui teknologi yakni inseminasi buatan atau kawin suntik.
Kadisnak Kab. Bone, Drh Aris Handono, mengungkapkan, suatu hal terpenting untuk menghasilkan hasil ternak sapi yang memuaskan, peternak sapi harus merubah pola pikir. "suatu hal yang penting untuk mendapat hasil memuaskan adalah harus mengubah pola pikir para peternak sapi. Sumber daya manusianya harus diperbaiki. Ada hal yang penting, kalau ternak sapi di Bone sudah banyak tapi rata-rata kualitas ternak sapinya kurang bagus, kurus-kurus semua. Karena apa, pola pikirnya masih tradisional, itulah yang kita mau ubah ke depan, ilmu pemeliharaan sapi yang penting. Pelihara 20-30 ekor sapi tapi sapi bugis yang kurus-kurus, lebih baik pelihara 4-5 ekor tapi sapi yang harganya 40 juta-50 juta. Dengan apa bisa kita capai itu, yakni dengan teknologi, salah satunya adalah inseminasi buatan atau kawin suntik. Jadi sudah saatnya beternak sapi berbasis teknologi dan itu merupakan program Pemkab Bone yang sekarang dijalankan," terang Aris.
Lebih lanjut, Kasi Penyuluhan Disnak Kab. Bone, Andi Muhammad Sapri, menjelaskan, ada tiga kunci bagi peternak sapi yang ingin usahanya menghasilkan keuntungan yang memuaskan yakni pertama, sumber daya manusianya harus diubah, pola pikirnya agar bisa mendapat bibit sapi yang baik dengan inseminasi buatan/kawin suntik dengan bibit-bibit sapi impor seperti simental dan limosin dari Australia. Yang kedua, tersedianya makanan sapi baik dan banyak. kemudian yang ketiga, masalah perkandangan, kesehatan dan pemeliharaan.
Menurut Sapri, ada beberapa alasan pentingnya penerapan kawin suntik diantaranya, kurangnya sapi jantan yang besar untuk membuai sapi betina di desa-desa di Kab. Bone, kemudian terjadinya perkawinan sedarah, hal itu yang menyebabkan lahirnya sapi yang kecil, mudah sakit dan pertumbuhan lambat. Makanya salah satu cara untuk memperbaiki mutu dan kualitas ternak sapi di Kab. Bone ini adalah melalui teknologi yakni inseminasi buatan atau kawin suntik.
0 komentar:
Post a Comment