TIPS, BONEBER1.COM--apa tips dan trik agar karya tulis kita bisa diterima penerbit? Dari pengalaman pribadi dan pengalaman rekan-rekan penulis lainnya, sebenarnya ada tips dan trik agar karya tulis kita bisa berpeluang lebih besar agar di terima penerbit (walaupun tidak menjamin 100%, namun setidaknya e-book ini hasil dari pengalaman penulis dan rekan-rekan penulis lainnya yang karyanya telah diterbitkan penerbit-penerbit).
Tips 1.
Kita harus tahu betul naskah yang kita buat. Hal yang mendasar adalah bernilai jualkah karya tulisan kita? Apa keunikan, kelebihan karya tulisan kita dibandingkan dengan karya tulislainnya yang serupa? Karena dunia penerbitan tidak terlepas dengan dunia bisnis. Tentunya penerbit ingin untung dari penjualan karya tulis kita bukan Inilah dasar pemikiran penerbit dalam menerima naskah. Bukankah penerbit lebih suka karya penulis yang diperkirakan bakal best seller dibandingkan yang hanya sebatas best author, right?. Jadi, setidaknya usahakan buku kita mempunyai differensiasi walaupun hanya sedikit. Untuk hal ini kita bisa manfaatkan salah satu resep jitu Tung Desem Waringin dalam berbisnis, yakni konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Lebih jauh lagi bila kita bisa memunculkan hal yang baru (inovasi bisa dari ide dasar, isi, gambar, metode penulisan, metode penjualan, dsb) sehingga naskah kita memiliki differensiasi yang bagus. Sebagai satu contoh : kita mungkin pernah membaca sebuah buku best seller walaupun secara struktur dan bahasa penulisan semrawut dan tidak enak dibaca, namun buku tersebut tetap diterbitkan oleh penerbit terkenal. Hal ini dikarenakan buku tersebut memunculkan ide baru yang benarbenar fresh.
Tips 2.
Kenali penerbit yang memang concern dibidang yang berhubungan dengan naskah tulisan kita. Jadi jangan sampai mengirimkan naskah tentang cara pengobatan penyakit ke penerbit yang menerbitkan buku-buku politik, ya tidak akan diterima lah. Jadi bidiklah penerbit-penerbit yang kira-kira akan menerima karya kita. Lebih baik lagi bila kita menanyakan terlebih dahulu ke bagian info/redaksi penerbit bersangkutan tentang prosedur/kriteria tulisan yang diterima. Biasanya untuk penerbit-penerbit besar kriteria dan prosedur naskah dicantumkan dalam situs perusahaannya. Sebagai satu contoh, berikut kriteria dan prosedur naskah, bila kita hendak mengirimkannya ke salah satu penerbit buku terkenal di Indonesia (perlu diingat bahwa kriteria dan prosedur naskah bisa beruba-ubah, tergantung pada kebijakan perusahaan penerbit itu sendiri, jadi rajin-rajin lah bertanya atau melihat situs penerbit yang akan kita bidik).
Tips 3.
Penuhi kriteria awal naskah tulisan yang dikirimkan. Karena jika kita tidak memenuhi kriteria awal yang telah ditetapkan, dijamin naskah anda akan langsung disortir ke rak penyimpanan/gudang (sayang sekali bukan?). Biasanya penerbit-penerbit di Indonesia untuk menentukan diterima/ditolak sebuah naskah membutuhkan waktu 3-4 bulan (lama banget ya, harus belajar sabar kali ya…). Berbeda dengan penerbit-penerbit di Amerika, sebuah penerbit bisa menentukan diterima/ditolak paling cepat dalam waktu 24 jam (luar biasa bukan?) dan paling lama 1 bulan.
Tips 1.
Kita harus tahu betul naskah yang kita buat. Hal yang mendasar adalah bernilai jualkah karya tulisan kita? Apa keunikan, kelebihan karya tulisan kita dibandingkan dengan karya tulislainnya yang serupa? Karena dunia penerbitan tidak terlepas dengan dunia bisnis. Tentunya penerbit ingin untung dari penjualan karya tulis kita bukan Inilah dasar pemikiran penerbit dalam menerima naskah. Bukankah penerbit lebih suka karya penulis yang diperkirakan bakal best seller dibandingkan yang hanya sebatas best author, right?. Jadi, setidaknya usahakan buku kita mempunyai differensiasi walaupun hanya sedikit. Untuk hal ini kita bisa manfaatkan salah satu resep jitu Tung Desem Waringin dalam berbisnis, yakni konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Lebih jauh lagi bila kita bisa memunculkan hal yang baru (inovasi bisa dari ide dasar, isi, gambar, metode penulisan, metode penjualan, dsb) sehingga naskah kita memiliki differensiasi yang bagus. Sebagai satu contoh : kita mungkin pernah membaca sebuah buku best seller walaupun secara struktur dan bahasa penulisan semrawut dan tidak enak dibaca, namun buku tersebut tetap diterbitkan oleh penerbit terkenal. Hal ini dikarenakan buku tersebut memunculkan ide baru yang benarbenar fresh.
Tips 2.
Kenali penerbit yang memang concern dibidang yang berhubungan dengan naskah tulisan kita. Jadi jangan sampai mengirimkan naskah tentang cara pengobatan penyakit ke penerbit yang menerbitkan buku-buku politik, ya tidak akan diterima lah. Jadi bidiklah penerbit-penerbit yang kira-kira akan menerima karya kita. Lebih baik lagi bila kita menanyakan terlebih dahulu ke bagian info/redaksi penerbit bersangkutan tentang prosedur/kriteria tulisan yang diterima. Biasanya untuk penerbit-penerbit besar kriteria dan prosedur naskah dicantumkan dalam situs perusahaannya. Sebagai satu contoh, berikut kriteria dan prosedur naskah, bila kita hendak mengirimkannya ke salah satu penerbit buku terkenal di Indonesia (perlu diingat bahwa kriteria dan prosedur naskah bisa beruba-ubah, tergantung pada kebijakan perusahaan penerbit itu sendiri, jadi rajin-rajin lah bertanya atau melihat situs penerbit yang akan kita bidik).
Tips 3.
Penuhi kriteria awal naskah tulisan yang dikirimkan. Karena jika kita tidak memenuhi kriteria awal yang telah ditetapkan, dijamin naskah anda akan langsung disortir ke rak penyimpanan/gudang (sayang sekali bukan?). Biasanya penerbit-penerbit di Indonesia untuk menentukan diterima/ditolak sebuah naskah membutuhkan waktu 3-4 bulan (lama banget ya, harus belajar sabar kali ya…). Berbeda dengan penerbit-penerbit di Amerika, sebuah penerbit bisa menentukan diterima/ditolak paling cepat dalam waktu 24 jam (luar biasa bukan?) dan paling lama 1 bulan.
0 komentar:
Post a Comment