"Semua masyarakat yang mau mengambil SIM harus menjalani tes untuk bagi pemula, dalam artian orang baru yang mau memiliki SIM. Tapi, bagi yang mau memperpanjang SIMnya itu tidak," tegas mantan Kasat Lantas Polres Jeneponto itu.
Lanjutnya, peraturan tersebut bertujuan agar masyarakat yang hendak memiliki SIM dapat mengetahui tata cara berlalu lintas secara baik dan tertib. Mengetahui arti tanda-tanda lalu lintas yang ada tersebar di jalan raya. "Bukan untuk mempersulit masyarakat, tapi ini peraturan harus diterapkan untuk kebaikan kita semua, berlalu lintas dengan benar, tidak ugal-ugalan di jalan raya, tahu arti tanda-tanda lalu lintas sehingga tidak melanggar tanda-tanda itu," terang mantan Kapolsek Cenrana itu.
Razia yang dilakukan oleh anggotanya, masih kata Tahang, untuk menjaring dan membina masyarakat yang masih terbiasa berkendara dengan tidak dilengkapi surat-surat kendaraan yang lengkap dan tak menaati peraturan yang berlaku serta mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. "Razia itu, sebagai langkah antisipasi untuk mencegah meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas dengan membina para pengendara agar kalau mau berkendara semuanya harus dilengkap antara lain, surat-surat, kemudian kendaraan yang akan dipakai, dan kelengkapan yang lain termasuk memakai pakai helm yang berstandar," tutur ayah dari empat anak itu.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk menaati peraturan berlalu lintas dengan tertib masih rendah. "Kita sering melakukan sosialisasi, tapi, yang jadi masalah adalah masih banyak masyarakat kesadarannya masih rendah, masuk di telinga kirinya, keluar di telinga kanannya. Masih banyak pengendara yang sering tidak memakai helm, kalau tidak mau pakai helm, yah naik mobil," pungkasnya
0 komentar:
Post a Comment