Kontroversi D2 Academy, RizkiRidho Tidak Jadi Tersenggol

JAKARTA, BONEBER1.COM--Kontes Dangdut Akademi 2 menuai kontroversi di mata penonton setianya di seluruh Indonesia. Pasalnya, RizkiRidho yang tersenggol pada konser Final Result Kamis 2 April 2015. Kontestan kembar itu tidak tersenggol karena juri memberikan satu kesempatan dengan label favorit. Seperti diketahui, RizkiRidho mendapat SMS paling rendah yakni 27,9 persen, kalah dari Endah Banjarmasin yang memperoleh SMS 29,8 persen. Sedangkan Evi meraih poling sms tertinggi.

Sejumlah penonton setia D2 Academy pun menilai kontes dangdut itu sudah tidak bagus dan tidak fair lagi, karena sudah memihak salah satu kontestan. Anto, salah satu pendukung Evi Masamba terang-terangan mengaku kecewa dengan keputusan pihak Indosiar yang meloloskan peserta yang seharusnya tersenggol."Meski Evi lolos ke-10 besar, kita tetap kecewa dengan juri D2 Academy dan Indosiar, masa membatalkan tersenggolnya RizkiRidho. Kalau begini ceritanya, SMS pendukung peserta lainnya tidak ada artinya dan seperti dipermainkan. Bagaimana tidak, kejadian ini jelas sangat tidak adil bagi pendukung kontestan lainnya, coba Evi atau Endah yang tersenggol semalam pasti juri membiarkan begitu saja, seperti kejadian kemarin sama Albi Batubara, Kenapa Albi dibiarkan tersenggol padahal Albi lebih bagus ketimbang RizkiRidho jika dinilai suara dan teknik menyanyinya," ujarnya dengan nada kesal.

Lanjutnya, boleh saja juri berdalih RizkiRidho tidak dianakemaskan, namun pendukung kontestan lainnya jelas menganggap tindakan itu sebagai tindakan yang tidak sportif dan cenderung berpihak. "Saya mau mengkritik dewan juri D2 Academy, setiap ada yang tersenggol, pasti berkata, kompetisi harus ada yang kalah dan menang. Tapi, apa yang dilakukan dewan juri semalam, menginjak kata-katanya sendiri. Semalam RizkiRidho sudah kalah dan harus tersenggol, harusnya semua pihak bisa menerima itu, termasuk juri juga harus menerima hal itu," tuturnya.

Di sisi lain, Ari salah seorang pendukung Ega dan Ayu juga mengaku kecewa dengan keputusan itu. "Kejadian inikan kesannya juri D2 Academy itu memihak, tidak objektif dan netral lagi. Ini bukan pelajaran yang baik bagi kita. Karena apa? harusnya juri memberikan contoh kepada kami, bahwa jiwa sportif itu harus tertanam dalam jiwa kita, apa pun yang terjadi, itulah hasilnya dan peraturannya harus begitu," tegasnya dengan nada kecewa.

Menurutnya, kejadian ini menjadi pro kontra di pemirsa D2 Academy karena RizkiRidho lolos bukan karena hak Veto juri, tapi karena hasil lobian juri kepada pihak Indosiar, celakanya lagi pihak Indosiar menyetujuinya. Ia menambahkan, umpamanya RizkiRidho masuk ke-10 besar nantinya, tentu yang tersenggol di 11 besar sangat dirugikan. "Bagaimana coba, seandainya RizkiRidho masuk 10 besar setelah diberi kesempatan, terus peserta yang tersenggol di 11 besar itu jelas sangat dirugikan. Pasalnya, peserta yang tersenggol tadi itu harusnya berada diposisi 10 besar itu. Kemudian, para juri berdalih RizkiRidho banyak penggemarnya, nah ini yang lucu, jika RizkiRidho pendukungnya banyak, kenapa SMSnya yang terendah, kenapa pihak Indosiar dan Juri tidak memakai logika itu?," cetusnya.

Di lain tempat, Rian, pendukung Endah juga menyayangkan hal tersebut. "Iya sangat disayangkan dan prihatin dengan kejadian ini. Kejadian ini melukai perasaan pendukung lainnya, bagi kami, jelas tidak adil. Kalau tahu begini, percuma SMS, toh tidak ada yang tersenggol, habis-habisin pulsa aja. Juri sportiflah, kalah yah kalah aja, RizkiRidho ini masuk ke 25 besar kan masuk lewat jalur Wild Card, sebenarnya itu sudah kesempatan kedua bagi mereka. Tapi, ini diberikan lagi kesempatan ke 3 dengan alasan yang tidak relevan dengan kriteria sebuah kontes dangdut karena bukan kualitas yang dinilai. Kalau begini kan, KDI 2015 lebih baik ketimbang D2 Academy karena KDI lebih tegas, fair dan patuh dengan peraturan yang mereka sudah buat," terangnya.