Sebut saja Senna, salah seorang warga Desa Pattiro, terpantau memanen buah yang identik dengan kulit buahnya menyerupai rambut itu. Berdasarkan pengamatan, ibu dari satu anak itu memanem buah rambutan miliknya lebih dari satu pohon dan menghasilkan dua karung yang berukuran sedang.
"Iya, sudah diambil atau dipetik karena sebagian besar buahnya sudah matang," tuturnya. Ia menambahkan, untuk mengusir hama yang sering memakan buah rambutan miliknya seperti kelelawar, ia juga menggunakan kelelawar sebagai penangkal hama. "Saya gunakan kelelawar sebagai pengusir kelelawar juga," ucapnya sambil tertawa.
Namun, masih kata Senna, buah yang memiliki nama latin Nephelium Lappaceum miliknya itu, tidak ia jual, disebabkan harga jual buah rambutan murah. "Saya tidak menjualnya, karena sekarang harga jualnya rambutan murah sekali, mending diberikan kepada sanak keluarga. Itu jauh lebih bermanfaat," katanya.
Menurutnya, masih ada beberapa pohon rambutan miliknya yang masih muda alias belum matang. "Tidak bersamaanki matangnya, pohon sebelah itu buahnya masih mudah sekali," pungkasnya sembari menunjukkan pohon rambutan yang buahnya belum matang kepada awak media
0 komentar:
Post a Comment